Social Items



Kopi merupakan fakta terbaik untuk dijadikan contoh dalam kehidupan. Kopi bisa jadi jalan untuk mengenal Tuhan lebih dekat, karena dari sebiji kopi saja sudah cukup untuk mengagumi kebesaran-Nya.

Biji-biji kopi sudah banyak melewati langkah, tanpa rasa lelah mereka terus saja bertahan untuk kemudian akan memberikan suatu kenikmatan pada setiap insan yang sadar arti sebuah proses panjang.

Perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui semestinya dapat dihargai lebih dari sekedar mencicipi dan berucap "pait bung" sehingga penambahan zat lain diperlukan untuk menyamarkan paitnya kopi.

Penambahan gula, tidak ada yang salah dengan itu, dan bukan kebenaran mutlak jika kopi hanya dicicipi sebagai kopi itu sendiri. Tapi fakta, jika kopi bisa beraneka ragam rasa tanpa adanya tambahan zat lain.

Kopi terbaik dapat tersaji dengan nikmat hanya dari kopi itu sendiri. Dimulai dari cara pencucian, pengeringan, tingkat sangrai, dan metode penyeduhan adalah penentu dari rasa kopi yang sebenarnya.

Karakter asli dari kopi itu sendiri akan muncul jika diolah dengan baik dan benar dan tentunya harus dengan cinta dan kelembutan untuk menciptakan satu karakter kopi sempurna.

Biarpun kesempurnaan hanyalah milik Tuhan, namun dalam satu biji kopi saja kita bisa belajar banyak untuk bisa menjalani kehidupan dengan sempurna dan bisa untuk mengenal Tuhan sang pencipta semua jenis biji-bijian.

Proseslah yang paling penting untuk difahami, adanya kehidupan dunia sekarang juga tidak serta merta terjadi secara tiba-tiba, karena Tuhanpun berproses dalam menciptakan.

Dalam menciptakan makhluk-makhluk yang sempurna, Tuhan mencontohkan dengan menggunakan waktu, walaupun sebenarnya Ia sama sekali tidak terikat oleh waktu.

Demi kepentingan hambanya Ia rela tidak menggunakan otoritasnya sebagai Sang Penguasa Jagat Raya yang bisa dengan mudahnya mecipta hanya dengan satu kata saja "Jadilah".

"Jadi Maka Jadilah" bukanlah suatu frasa untuk menggambarkan sesuatu itu bisa terjadi secara "ujug-ujug", tapi ada proses panjang dalam mencapai kata "Jadilah" dengan banyak syarat-syarat tertentu sehingga bisa menjadi suatu bentuk yang sempurna.

Begitulah Tuhan sudah memberikan suatu contoh untuk kita tadabburi (pikirkan) dalam menjalani kehidupan. Berproses adalah hal mutlak yang harus dijalani. Nikmatilah proses yang ada tanpa terbebani akan hasil apa yang akan didapat.

Bolehlah kita menentukan goal/ tujuan, tapi berjibaku secara serius dalam proses adalah hal utama. Begitu juga berproses untuk dapat mencicipi kenikmatan sempurna dalam secangkir kopi.

Proses kopi merupakan satu bentuk pelajaran yang begitu dalam jika kita mau memikirkannya. Karena Tuhan sering menyinggung hambanya dengan kalimat: "Apakah kamu tidak berfikir?" yang sudah tersebar dalam kitab-kitab agung yang di bawa oleh utusan-utusan-Nya.

Seharusnya hamba-hamba yang mencintai kopi mampu mempelajari sifat-sifat alamiyah bagaimana alam ini berjalan dari hanya sekedar satu biji kopi.

Maka menyatu dengan alam, mempelajarinya, berguru pada pohon, tumbuh-tumbuhan, biji-bijian termasuk biji kopi merupakan hal terbaik untuk mengerti arti kehidupan sehingga akan mudah dalam mengetahui posisi kebesaran sang Pencipta.

Kopi bukan hanya tentang rasa dan aroma, tapi juga mengandung filosofi yang begitu dalam mengenai kehidupan. Kopi juga bukan sekedar penghilang kejenuhan kehidupan, namun juga penuh dengan inspirasi pemikiran kehidupan yang mendalam.

Inilah kopi yang sedang saya coba untuk memaknainya lebih dalam lagi, agar saya tahu bahwa tidak ada yang bisa menggantikan posisi Sang Pencipta yang Agung yang sudah menciptakan banyak rasa dalam kehidupan pribadi saya.

Terima kasih Tuhan telah memberikan banyak rasa dalam kopi dan hidup ini.

Berguru Kehidupan Pada Kopi

kopilipso


Kopi merupakan fakta terbaik untuk dijadikan contoh dalam kehidupan. Kopi bisa jadi jalan untuk mengenal Tuhan lebih dekat, karena dari sebiji kopi saja sudah cukup untuk mengagumi kebesaran-Nya.

Biji-biji kopi sudah banyak melewati langkah, tanpa rasa lelah mereka terus saja bertahan untuk kemudian akan memberikan suatu kenikmatan pada setiap insan yang sadar arti sebuah proses panjang.

Perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui semestinya dapat dihargai lebih dari sekedar mencicipi dan berucap "pait bung" sehingga penambahan zat lain diperlukan untuk menyamarkan paitnya kopi.

Penambahan gula, tidak ada yang salah dengan itu, dan bukan kebenaran mutlak jika kopi hanya dicicipi sebagai kopi itu sendiri. Tapi fakta, jika kopi bisa beraneka ragam rasa tanpa adanya tambahan zat lain.

Kopi terbaik dapat tersaji dengan nikmat hanya dari kopi itu sendiri. Dimulai dari cara pencucian, pengeringan, tingkat sangrai, dan metode penyeduhan adalah penentu dari rasa kopi yang sebenarnya.

Karakter asli dari kopi itu sendiri akan muncul jika diolah dengan baik dan benar dan tentunya harus dengan cinta dan kelembutan untuk menciptakan satu karakter kopi sempurna.

Biarpun kesempurnaan hanyalah milik Tuhan, namun dalam satu biji kopi saja kita bisa belajar banyak untuk bisa menjalani kehidupan dengan sempurna dan bisa untuk mengenal Tuhan sang pencipta semua jenis biji-bijian.

Proseslah yang paling penting untuk difahami, adanya kehidupan dunia sekarang juga tidak serta merta terjadi secara tiba-tiba, karena Tuhanpun berproses dalam menciptakan.

Dalam menciptakan makhluk-makhluk yang sempurna, Tuhan mencontohkan dengan menggunakan waktu, walaupun sebenarnya Ia sama sekali tidak terikat oleh waktu.

Demi kepentingan hambanya Ia rela tidak menggunakan otoritasnya sebagai Sang Penguasa Jagat Raya yang bisa dengan mudahnya mecipta hanya dengan satu kata saja "Jadilah".

"Jadi Maka Jadilah" bukanlah suatu frasa untuk menggambarkan sesuatu itu bisa terjadi secara "ujug-ujug", tapi ada proses panjang dalam mencapai kata "Jadilah" dengan banyak syarat-syarat tertentu sehingga bisa menjadi suatu bentuk yang sempurna.

Begitulah Tuhan sudah memberikan suatu contoh untuk kita tadabburi (pikirkan) dalam menjalani kehidupan. Berproses adalah hal mutlak yang harus dijalani. Nikmatilah proses yang ada tanpa terbebani akan hasil apa yang akan didapat.

Bolehlah kita menentukan goal/ tujuan, tapi berjibaku secara serius dalam proses adalah hal utama. Begitu juga berproses untuk dapat mencicipi kenikmatan sempurna dalam secangkir kopi.

Proses kopi merupakan satu bentuk pelajaran yang begitu dalam jika kita mau memikirkannya. Karena Tuhan sering menyinggung hambanya dengan kalimat: "Apakah kamu tidak berfikir?" yang sudah tersebar dalam kitab-kitab agung yang di bawa oleh utusan-utusan-Nya.

Seharusnya hamba-hamba yang mencintai kopi mampu mempelajari sifat-sifat alamiyah bagaimana alam ini berjalan dari hanya sekedar satu biji kopi.

Maka menyatu dengan alam, mempelajarinya, berguru pada pohon, tumbuh-tumbuhan, biji-bijian termasuk biji kopi merupakan hal terbaik untuk mengerti arti kehidupan sehingga akan mudah dalam mengetahui posisi kebesaran sang Pencipta.

Kopi bukan hanya tentang rasa dan aroma, tapi juga mengandung filosofi yang begitu dalam mengenai kehidupan. Kopi juga bukan sekedar penghilang kejenuhan kehidupan, namun juga penuh dengan inspirasi pemikiran kehidupan yang mendalam.

Inilah kopi yang sedang saya coba untuk memaknainya lebih dalam lagi, agar saya tahu bahwa tidak ada yang bisa menggantikan posisi Sang Pencipta yang Agung yang sudah menciptakan banyak rasa dalam kehidupan pribadi saya.

Terima kasih Tuhan telah memberikan banyak rasa dalam kopi dan hidup ini.

Tidak ada komentar